Mengapa Harus Mata Uang Emas (Ir.H.Dwi Condro Triono,M.Ag,P.Hd)

Belum pernah ada krisis moneter/keuangan selama emas dan perak masih dijadikan mata uang, termasuk ketika uang kertas masih distandarisasi dg emas/perak yakni ketika Bretton Wood Agreement masih diikuti, dimana setiap mata uang harus dirujuk kepada emas, belum pernah terjadi krisis seperti ini.

Adalah Amerika dibawah Nixon yang kemudian membatalkan perjanjian Bretton Wood tersebut pada tahun 1971 ketika dollar Amerika semakin lemah dan ekonomi Amerika mengalami krisis. Sejak saat itu dollar Amerika tidak lagi didasarkan kepada emas. Dengan demikian ekonomi dunia secara praktis telah dikuasai oleh Amerika, mengingat mata uang rujukan dunia saat ini adalah dollar Amerika, sedangkan mata uang tersebut sepenuhnya diatur oleh pemerintah Amerika.

Saat kertas bisa dicetak jadi uang, tanpa mengikatkan dengan cadangan emas/perak suatu negara, akibatnya pemerintah suatu negara bisa mencetak uang dari kertas yang sangat murah menjadi ‘kertas yang bernilai” sesuai dg angka yg ditulis dikertas tsb, inilah yang menyebabkan nilai mata uang kertas selalu merosot, paling parah di Zimbabwe, untuk beli pisang sesisir saja harus mengeluarkan 50 juta dolar.

Selama mata uang dunia masih disandarkan kepada emas, selama itu pula mata uang relatif stabil dan kemungkinan krisis sangat kecil. Ancaman krisis hanya ada dari penyakit yang lain, yaitu bunga/riba.

Download Rekamannya .:: disini ::.

Materi Presentasi (powerpoint) bisa download .::disini::.